Industri Perikanan Komersial Swiss: Perspektif Sejarah dan Modern

Swiss, meskipun terkurung daratan, mempertahankan industri perikanan komersial yang kecil namun signifikan di banyak danau besarnya. Sekitar 200 nelayan beroperasi di perairan ini, sering menggunakan perahu kecil, sementara budidaya ikan, terutama untuk ikan trout dan ikan mas, memainkan peran penting. Spesies utama yang ditangkap termasuk hinggap, ikan putih, tombak, ikan trout danau, dan arang Arktik, yang berkontribusi pada tangkapan tahunan negara sebesar 12.000 ton. Meskipun pengolahan ikan terbatas, itu terutama melibatkan produksi minyak ikan untuk industri farmasi Swiss.

Defisit Perdagangan Ikan Swiss: Pergeseran Menuju Pola Konsumsi Makanan Laut dan Regional

Meskipun beberapa ikan Swiss diekspor ke negara-negara tetangga, negara itu menghadapi defisit perdagangan ikan dan produk ikan yang besar. Sebagian besar permintaan domestik, terutama di sektor makanan, dipenuhi melalui impor, karena selera konsumen Swiss telah bergeser ke arah makanan laut. Wilayah Swiss yang berbahasa Prancis mengkonsumsi 60% ikan, meskipun hanya merupakan sepertiga dari populasi negara itu.

Perikanan terbesar di Swiss adalah Danau Jenewa, yang dibagi dengan Prancis, yang menyediakan sekitar 20% dari tangkapan nasional, termasuk hampir setengah dari tempat bertengger negara itu. Danau Zurich, danau terbesar kelima, menempati urutan kedua dalam produksi, terutama ikan putih. Danau Neuchâtel adalah sumber utama ikan trout danau, sedangkan Danau Sempach kecil berada di urutan keempat dalam produksi ikan putih. Danau Hallwil, danau terkecil untuk mendukung perikanan komersial, juga berkontribusi pada industri.

Ikan telah menjadi bagian penting dari makanan Swiss sejak Abad Pertengahan, dengan memancing di Danau Jenewa diatur ketat pada akhir abad ke-17. Saat ini, kanton bertanggung jawab untuk mengelola perikanan, dengan undang-undang federal yang menyediakan kerangka kerja. Untuk danau yang dibagi dengan negara-negara tetangga, komisi internasional mengawasi pengelolaannya. Selama satu abad terakhir, jumlah nelayan telah menurun, seperti halnya total tangkapan, sebuah tren yang dikaitkan dengan keberhasilan upaya pengurangan polusi di danau. Akibatnya, akuakultur sekarang mewakili sebagian besar produksi ikan Swiss.

Bukti arkeologi dari situs Paleolitik di Swiss, terutama yang terkait dengan budaya Cortaillod, menunjukkan bahwa memancing di danau sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Para nelayan kuno ini menggunakan alat seperti tombak, tusuk sate, dan jaring ikan, terutama jaring pukat yang membentang di antara perahu atau dari perahu ke tiang di perairan dangkal. Selama era Romawi, bukti menunjukkan perdagangan produk ikan, seperti garum, bumbu populer yang terbuat dari ikan, dan allec, pasta terkait.

Pada Abad Pertengahan, ikan dari Danau Jenewa telah menjadi penting secara komersial. Sebuah penghormatan kepada Biarawan St. Jean de Genève pada tahun 1150, yang mencakup ikan seperti trout, pike, dan arang Arktik, adalah catatan paling awal dari spesies ini di danau. Peraturan penangkapan ikan di Danau Jenewa dimulai pada tahun 1312, ketika Raja Philip IV dari Prancis mengamanatkan ukuran jaring minimum untuk jaring dan menentukan ukuran minimum untuk ikan. Seperangkat peraturan serupa diperkenalkan di Danau Constance pada pertengahan abad ke-14.

Penangkapan ikan komersial di danau dan sungai Swiss lainnya juga memiliki akar abad pertengahan. Pada abad ke-15, tangkapan ikan putih tahunan Danau Sempach rata-rata sekitar 180.000 ikan. Penemuan arkeologi mendukung bukti perdagangan dengan daerah perikanan pedalaman lainnya di Eropa Tengah. Ikan yang lebih mazfoodindustries.com besar biasanya ditangkap oleh nelayan profesional dan dikonsumsi oleh bangsawan dan pendeta, sedangkan ikan yang lebih kecil dinikmati di semua kelas sosial.

Di bawah hukum Romawi, hak penangkapan ikan di sungai dan danau dianggap sebagai milik kerajaan, dengan kedaulatan atas hak-hak ini sering didelegasikan ke biara atau pengikut lokal. Pemilik tanah ini kemudian akan memberikan hak penangkapan ikan kepada nelayan lokal, dengan perairan terbuka di tengah danau tersedia untuk penggunaan umum. Pada akhir abad pertengahan, kota-kota telah mengambil kendali atas hak penangkapan ikan di perairan sekitarnya, terutama untuk menjaganya tetap bersih untuk tujuan navigasi.